Senin, 18 Juli 2011

Langkah Mudah untuk Backup / Restore Sistem Linux

Mungkin kebanyakan dari kita sudah terbiasa menggunakan Windows sebelum mencoba Ubuntu. Saat memakai Windows, mungkin sudah biasa membackup dan merestore sistem. Di WIndows, kita membutuhkan proprietary software untuk mereboot komputer dan membooting ke sistem baru supaya dapat membackup / merestore (program seperti Norton Ghost).

Namun, barangkali terbesit dalam pikiran kamu mengapa kita tidak dapat membackup seluruh isi partisi C:\ dalam sebuah zip besar. Ini mustahil dilakukan, karena di Windows, ada banyak file yang tidak bis di salin (di copy) atau di timpa (overwrite) saat file-file tadi tengah digunakan. Inilah mengapa kamu membutuhkan software untuk membackup dan merestore sistem

Berbeda dengan Linux. Kita tidak membutuhkan program seperti Ghost untuk membackup sistem Ubuntu (atau sistem Linux lainnya). Penggunaan Ghost bukanlah ide tepat, mengingat Ext3, partisi default Ubuntu, dibaca Ghost sebagai partisi ext2 yang rusak. Tapi ini tidak terjadi pada Norton Ghost 2003 yang telah mensupport dilesystem EXT2/EXT3. Sekarang bagaimana membackup dan merestore sistem Linux, dalam contoh ini adalah sistem Ubuntu?

Backup
Kamu mungkin bertana, ” Apa yang harus saya lakukjan untuk membackup sistem? ” Jawabannya mudah. Gunakan program TAR yang biasa dipakai membackup/mengompres file/folder. Tidak seperti Windows, Linux tidak membatasi root untuk mengakses apapun, sehingga kita dapat meringkus setiap file yang ada dalam sebuah partisi lalu mengemasnya dalam sebuah file TAR

Untuk itu, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menjalankan perintah berikut.

sudo su

dan kini kita memiliki hak akses root di filesystem (Kamu juga bisa membackup file remote atau removable drive.) Selanjutnya ketikan,

cd/

Baris dibawah ini adalah perintah lengkap untuk membackup sistem :

tar cvpfz backup.tgz –exclude=/proc –exclude=/lost+found –exclude=/backup.tgz –exclude=/mnt –exclude=/sys/

supaya gak bingung, ayo kita mengurai perintah diatas. Bagian ‘tar’ adalah program yang dipakai membackup. Sementara ‘cvpfz’ adalah opsi untuk tar, semacam perintah ‘create archive’,’mempertahankan permission’ (untuk mempertahankan permission yang sama), dan ‘gzip’ untuk membuat hasil kompresi lebih mungil dari ukurannya.

Selanjutnya nama archive adalah backup.tgz dalam contoh ini. Akhirnya kita tiba di direktori root, tempat yang hendak dibackup. Pasalnya kita hendak membackup seluruh isi root: /

Giliran beberapa direktori yang tidak ikut di backup (exclude). Kita tidak membackup seluruh isi root karena beberapa direktori tidak perlu dan tidak berguna bila disertakan. Juga jangan membackup dile yang tengah diciptakan. Dalam hal ini adalah file backup.tgz. Jika tidak, kamu akan mendapati hasil backup yang tidak diharapkan.

Kita juga sebaiknya jangan membackup folder / mnt bila partisi yang di mount akan ikut di backup. Pastikan pulam tidak ada sesuatu yang dimount di direktori / media (tepatnya tidak ada CD atau removable media yang dimount).

Setelah mengecek perintah di atas sudah sesuai dengan kebutuhan kamu, tekan Enter dan silahkan kamu beristirahat. Karena proses ini memerlukan waktu yang cukup lama. Setelah selesai, kamu akan mempunyai file bernama backup.tgz di root yang sangat mungkin sekali ukurannya sangat besar. Sekarang kita dapat memburning dile ini ke DVD atau memindahkannya ke komputer lain.

Sedikit tambahan, diakhir proses, kamu mungkin mendapati pesan disepanjang baris merintah tar yang isinya lebih kurang seberpti ini :

‘tar: Error exit delayed from previous errors’

atau semacam itu. Saya sarankan agar kamu mengabaikan saja pesan tadi.

Juga, sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan Bzip2 untuk mengompress backup. Hasil kompresi nya lumayan ramping, tetapi proses nya lebih lama dan lambat. Bila kompresi menjadi pertimbangan penting buat kamu, gantilah ‘z’ pada perintah tadi dengan ‘i’, dan gunakan ekstensi yng benar, jadi, perintahnya akan seperti ini :

tar cvpjf backup.tar.bz2 –exclude=/proc –exclude=/lost+found –exclude=/backup.tar.bz2 –exclude=/mnt –exclude=/sys /

Restore
Saya ingatkan, kamu wajib berhati – hati. Bila tidak mengerti apa yang dilakukandibagian ini, ujung – ujungnya dapat menimpa data penting, Sekali lagi hati – hati! Kita akan lanjutkan pada contoh sebelumnya, yaitu file backup tgz yang ada di partisi root. Sekali lagi, pastikan kamu sebagai root. Juga kamu dan file backup berada di root filesystem.

Salah satu hal menyenangkan dengan Linux adalah proses ini bekerja bahkan pada sistem yang tengah berjalan sekalipun. Kamu tidak memerlukan boot-cd atau lainnya. Tentu, jika kamu telah merender sistem, maka kamu tidak dapat membooting. Kamu mungkin tidak punya pilihan lain kecuali menggunakan Live-CD, namun hasilnya sama. Kamu bahkan dapat meghapus setiap file di sistem Linux saat sistem tengah berjalan, cukup dengan menjalankan satu perintah. Ok, kembali ke pembahasan semula. Berikut adalah perintah untuk merestore

tar xvpfz backup.tgz -C/

atau jika kamu menggunakan bz2, perintahnya seperti ini.

tar xvpfj backup.tar.bz2 -C/

Harap di ingat, perintah ini akan menimpa (over write) setiap file di partisi dengan file – file yang ada di archive! Tekan Enter. Proses ini membutuhkan waktu, jadi kamu bisa meninggalkannya sejenak untuk beristirahat. Setelah selesai, kita akan mempunyai sisyem Ubuntu yang telah direstore. Pastikan, sebelum melakukan hal lainnya, buatlah direktori yang tidak disertakan sewaktu membackup.

mkdir proc
mkdir lost+found
mkdir mnt
mkdir sys
dan lainnya …

saat rebooting, sistem akan seperti sediakala ketika di backup.

Rstore GRUB
Sekarang jika kamu hendak memindahkan sistem ke hardisk lain atau kamu melakukan hal lain dengan GRUB tidak bekerja (misalnya menginstall Windows), maka kamu juka harus menginstall GRUB. Ada banyak cara merestore GRUB. Salah satunya adalah sebagai berikut.

* booting komputer menggunakan Live CD sampai muncul desktop
* buka terminal window
* ketik grub
* ketik find /boot/grub/menu.lst
* perintah diatas mencari lokasi file menu.lst dan biasanya memunculkan pesan seperti (hd0,6)
* berbekal data (hd0,6) tadi, ketik root (hd0,6). Untuk (hd0,6) berarti /boot adalah /dev/sda7
* ketik setup (hd0)
* keluar dari grub dengan mengetikan quit
* reboot komputer

selamat mencoba

1 komentar:

ANNYEONG GOMAWO FOR VISITING MY BLOG